suaramerdeka.com – Akademi Pelayaran Niaga (Akpelni) Semarang terus meningkatkan kualitas sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga profesional di bidang pelayaran. Direktur Capt Akpelni Achmad Sulistyo menyatakan, perguruan tinggi yang dipimpinnya terus menambah kapasitas di antaranya meningkatkan standarisasi.

“Ada delapan hal yang harus dipenuhi Akpelni sesuai PP Perhubungan Nomor PM 70 Tahun 2013 dan Peraturan Dirjen Perhubungan Laut Nomor HK.103/1/16/DJPL-2014 tentang petunjuk teknis penerbitan pengesahan (Approval) Program Diklat Kepelautan pada Lembaga Diklat Program Pembentukan atau Perguruan Tinggi Pelayaran untuk mendapatkan sertifikat Ahli Nautika tingkat III dan Ahli Teknika tingkat III,” kata Achmad di Semarang.

Delapan standar yang harus dipenuhi antara lain, sarana prasarana, pendidikan dan tenaga kependidikan, pengelolaan pendidikan, pembiayaan pendidikan, kompetensi kelulusan, kurikulum, sylabi dan bahan ajar, proses pelaksanaan diklat dan penilaian pendidikan. Untuk memenuhi standarisasi di bidang sarana prasarana, Akpelni telah melengkapi sarana belajar berupa lima simulator.

Lima simulator yang digunakan untuk program studi Nautika dan Teknika di antaranya, simulator Radar dan ARPA, simulator ECDIS (Electronic Chart Display Information System), simulator GMDSS (Global Maritime Distress Safety System) dan Full Mission Engine Room Simulator.

Direktur Kepelautan dan Perkapalan (Dirkapel) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan Capt Sahattua P Simatupang mengatakan, bertambahnya jumlah pelaut merupakan potensi besar sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia.

Lembaga pendidikan pelayaran harus diimbangi dengan sarana dan prasarana agar bisa melahirkan lulusan berkualitas. “Akpelni sudah menunjukkan upaya ke sana dimana kampus ini sudah memiliki lima simulator penunjang pendidikan,” tuturnya.